kotatuban.com– Untuk mensosialisasikan pabrik baru bagi warga Rembang, PT Semen Indonesia mengajak masyarakat sekitar pabrik untuk berkunjung ke pabrik Tuban secara langsung. Hal tersebut agar masyarakat Rembang tahu bagaimana kondisi kehidupan masyarakat Tuban yang telah 20 tahun (sejak pabrik semen berdiri di Tuban, Red), baik menyangkut lingkungan maupun kesejahteraannya.
Untuk tujuan itu, hari ini, Semen Indonesia mengajak sebanyak 60 orang Warga Desa Tegaldowo Kecamatan Gunem, Kab. Rembang, berkunjung ke Pabrik Tuban. Mereka datang dengan 1 (satu) unit bus yang diterima oleh pejabat eselon 2 & 3 di jajaran Biro Bina Lingkungan dan Biro Humas & CSR di Balai Desa Temandang (salah satu desa terdekat dengan lokasi Pabrik Tuban).
“Rombongan warga ini termasuk yang masih kontra dengan pendirian Pabrik Semen di Rembang,” ujar Kasi Bina Lingkungan Rembang, Abdul Manan.
Dalam kegiatan kunjungan tersebut disuguhkan materi mengenai pengelolaan Lingkungan & CSR oleh Semen Indonesia, juga ada testimoni beberapa Lembaga seperti Bimbingan Primagama di bidang peningkatan pendidikan, Koalisi Perempuan Kokoh di bidang pemberdayaan perempuan maupun dari Dinas Pertanian di Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban untuk pendampingan di bidang pertanian.
Seperti yang disampaikan Ketua Lembaga Bimbingan Primagama Tuban, Wiwid Wijayanti Saputro,yang hadir bersama empat orang anak didiknya. Semen Indonesia bekerja sama dengan lembaganya sejak th. 2004 untuk tujuan meningkatkan SDM di wilayah sekitar perusahaan di bidang pendidikan dan wira usaha muda kokoh.
“Sebelum adanya bimbingan, putra putri di desa sekitar perusahaan belum ada yang berani mendaftar di sekolah favorit di kota, dengan adanya bimbingan kelas khusus dari Semen Indonesia, akhirnya sekarang mampu berkompetisi dan bahkan bisa diterima di sekolah favorit di kota”, ungkap Wiwid.
Di bidang pertanian, Kepala Dinas Badan Pelaksana Penyuluhan & Ketahanan Pangan (BP2KP) Kecamatan Kerek, Tuban, Supriyono menyampaikan, selama ini ia menjadi mediator antara petani dengan perusahaan. Awalnya ia melihat lahan bekas tambang, kemudian memikirkan tanaman apa yang cocok ditanam di lahan tersebut dan bagaimana lahan itu dapat bermanfaat bagi petani di sekitarnya.
Melalui penelitian ditahun 2004 bersama akademisi, akhirnya menemukan tanaman yang sesuai dengan lahan serta sesuai dengan yang dibutuhkan petani. Selanjutnya dilakukan pendampingan terhadap petani dalam mengelolanya.
Kunjungan dari Masyarakat Rembang ke Pabrik di Tuban sudah berlangsung 2 kali, sebelumnya perwakilan dari 5 desa, meliputi Desa Timbrangan, Pasucen, Kadiwono, Tegaldowo dan Kajar. Kabiro Humas.
Harry Soebagyo, mengutarakan, perusahaan selalu memberikan penjelasan kepada masyarakat dengan sejelas-jelasnya, agar kegalauan dari peserta bisa terjawab dan mengetahui bagaimana perkembangan Kabupaten Tuban setelah adanya Semen Indonesia.
“Masalah air, terbukti di sekitar Pabrik banyak embung-embung penyimpanan air yang bisa dimanfaatkan juga untuk pertanian, selain itu perusahaan juga senantiasa memantau perkembangan air bawah tanah. Lahan sekitar pabrik pun tidak ada yang terlihat tandus karena selalu dihijaukan lagi oleh perusahaan,” jelas Hari. (kim)