kotatuban.com – Masyarakat yang melintas di Jalan Tuban – Merakurak, tepatnya di Desa Sambonggede dan Desa Mandirejo harus bersabar lebih lama lagi. Pasalnya, proyek pembangunan drainase dan pembangunan jembatan yang berda di Kecamatan Merakurak yang sudah berjalan dari tiga bulan yang lalu belum juga tuntas.
Pantauan kotatuban.com dilapangan, Senin (06/10), untuk pembangunan drainase di Kecamatan Merakurak ada di depan pasar Desa Sambonggede. Sedangkan, untuk pembangunan jembatan ada dua titik, yakni di Desa Sambonggede dan Desa Mandirejo.
Selain itu, material untuk pembangunan drainase dan jembatan tersebut menumpuk dikanan kiri sisi jalan. Ditambah lagi para pekerja proyek yang lalu lalang dan kendaraan berat yang melakukan aktivitas proyek menambah kesemrawutan jalan tersebut.
”Sudah tiga bulan lebih proyek ini belum selesai-selesai juga. Sebenarnya, banyak masyarakat yang berharap agar proyek tersebut cepat rampung. Karena proyek tersebut sangat mengganggu aktivitas masyarakat,” terang, salah satu warga Kecamatan Merakurak, Shoibul Amin (29), saat dikonfirmasi kotatuban.com.
Menurutnya, kesemrawutan jalan akan lebih parah pada pagi hari. Terutama didepan pasar Desa Sambonggede. Sebab, di sepanjang jalan tersebut tumpukan material tanah bekas galian ditumpuk di bahu jalan. Selain itu, di depan pasar tersebut di sisi kanan kiri jalan juga digunakan lahan parkir. Belum lagi ulah mobil penumpang umum (MPU) yang menurunkan atau menaikkan penumpang secara sembarangan.
”Kalau pagi cukup parah semerawutnya jalan di depan pasar itu, banyak anak-anak sekolah dan para pekerja berangkat, campur aktivitas para pedagang dan pengunjung pasar, hal itu membuat jalan di depan pasar makin semerawut,” pungkasnya. (duc)