oleh

 Sumur Warga Cempokorejo Berubah Jadi Payau

kotatuban.com – Sumur-sumur warga di Desa Cempokorejo, Kecamatan Palang sejak beberapa waktu lalu berubah menjadi payau. Padahal, sebelumnya sumur itu merupakan air tawar dan dikonsumsi warga setiap hari.

Dengan berubahnya sumur air tawar menjadi payau, warga Desa Cempokorejo terpaksa membeli air dari sumur tetangga desa yang tidak tercemar.

Diduga berubahnya iar sumur warga yang semula tawar menjadi payau disebabkan operasional tambak di wilayah tersebut.

“Kami sudah sampaikan itu ke kecamatan dan kabupaten. Pak Wabup Noor Nahar juga sudah meninjau ke Desa Cempokorejo, untuk melihat sumur warga yang berubah menjadi payau,” terang Mamat warga setempat.

Bahkan, Wabup Noor Nahar juga melihat langsung tambak udang yang diduga menjadi penyebab payaunya sumur warga, Jumat (03/07/2020)

Wabup Tuban didampingi Kepala BPBD Tuban, Forkopimka Palang berdialog langsung dengan warga, kepala desa dan perangkat desa setempat.

Usai mendengar keluhan dan berdiskusi, Wabup Tuban menegaskan tambak yang belum memiliki ijin ditutup. Operasional tambak sementara waktu akan dihentikan sembari menunggu pengurusan ijin sudah  lengkap.

“Apalagi tambak yang memiliki luas lebih dari 15 hektar harus memiliki ijin lingkungan harus lengkap karena memiliki dampak signifikan pada lingkungan sekitar,” jelasnya.

Pemkab Tuban akan berhati-hati dalam melakukan kajian, diperlukan perencaan dan anggaran yang cukup untuk mendapatkan hasil yang detail.

“Saya berharap warga dapat bersabar,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pemkab Tuban akan melakukan kajian lebih komprehensif untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan air di Desa Cepokorejo. Kajian akan dilakukan secara kewilayahan. Tidak hanya satu desa saja, namun juga mencakup seluruh wilayah pantai dengan memperhatikan kondisi air permukaan, air dalam, dan intrusi air desa wilayah tersebut.

Wabup Noor Nahar mengungkapkan luas lahan pertanian dan tambak di desa Cepokorejo sekitar 300-320 hektar. Dari jumlah tersebut 160 hektar untuk lahan pertanian, sedangkan sisanya lahan tambak. Wabup menginstruksikan agar pihak kecamatan bersama OPD terkait mendata jumlah tambak lengkap dengan tipe tambak dan sumber airnnya.

“Sehingga didapatkan data untuk menjawab dan memberikan kepastian terkait perubahan air tawar menjadi payau,” paparnya.

Wabup dua periode ini menjelaskan warga Desa Cepokorejo mengeluh karena air yang dikonsumsi sehari-hari berubah menjadi payau. Perubahan air tersebut juga dikhawatirkan akan mengganggu pertanian warga.

“Warga menduga air yang berubah menjadi payau karena operasional tambak. Tapi harus dilakukan kajian lebih lengkap dulu,” ungkapnya.

Sementara itu, Camat Palang, Rohmad, MM., mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan OPD terkait. Kepala desa dan perangkatnya diminta pengumpulan data yang diperlukan. Di samping itu, juga akan melibatkan warga, petani, dan petambak agar didapatkan data  yang valid. (ims)