kotatuban.com-Tabloid Obor Rakyat, ‘Presiden Boneka’ beredar luas di sejumlah masjid dan pesantren di Kabupaten Tuban. Sebelumnya gencar diberitakan, tabloid yang dikirim melalui pos tersebut juga beredar di daerah lain yang sasaranya juga sama, yakni, pesantren dan masjid. Ada dugaan tabloid tersebut diedarkan untuk menghasud masyarakat agar tidak memilih salah satu Calon Presiden (Capres) pada pemilu presiden mendatang.

Salah satu pesantren yang menerima kiriman tabloid tersebut adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Tanwirul Qulub, Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Tuban. Pondok pesantren yang berada di jalan Wilis 390 itu mendapatkan 25 eksemplar tabloid yang dikirim melalui paket pos, tanpa alamat pengirim.
“Kaget mas tidak biasanya pesantren kami mendapatkan kiriman tabloid, dan setelah kami buka tabloid Obor Rakyat itu isinya menyudutkan salah satu capres,” terang pengurus Pondok Pesantren Tanwirul Qulub, Huda, kepada kotatuban.com
Menurut Huda, kemungkinan besar banyak pesantren dan masjid yang mendapat kiriman tabloid yang sarat akan kampanye gelap dan pembunuhan karakter salah satu calon presiden itu. Bahkan dengan jelas cover tabloid yang memiliki 16 halaman itu bertuliskan “Capres Boneka”, dengan foto Jokowi mencium tangan tokoh politisi wanita partai berlambang banteng.
”Tidak menutup kemungkinan seluruh pesantren di Tuban dapat kiriman itu mas, wong saya baca diinternet didaerah Pamekasan itu juga ada,” kata Huda.
Huda menambahkan, tidak tepat sebenarnya urusan politik melibatkan pesantren dan tempat ibadah sepeeti masjid apapun alasanya. Dia mengaku tabloid yang diterimanya itu tidak akan disebarkan dan akan segera dimusnahkan.
”Dimusnahkan saja, ini bukan bacaan yang baik dan mendidik,” imbuhnya.
Sementara itu di kesempatan lain, menanggapi peredaran tabloid tersebut, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, usai menghadiri pertemuan dan silaturahmi dengan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tuban, di kantor NU jalan Diponegoro, Tuban, menegaskan, tabloid yang beredar di masjid dan pesantren tersebut adalah bentuk fitnah yang sengaja dibuat untuk menjatuhkan capres yang mendapatkan dukungan dari Partai PKB itu. Dia meminta masyarakat tidak menanggapi karena itu hanya fitnah belaka.
”Itu hanya fitnah, tabloid itu memang sengaja dibuat untuk tujuan itu, dan buku fitnah itu biarkan saja,” katanya. (kim)