oleh

Tahun Politik, Harus Mampu Deteksi Dini Konflik Sosial

kotatuban.com – Tahun 2018 ini memasuki tahun politik untuk Jawa Timur. Sehingga, masyarakat utamanya para pemangku kepentingan harus mampu mendeteksi secara dini potensi konflik sosial.

Hal tersebut dikatakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Kabupaten Tuban, Teguh Setyobudi pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Deteksi Dini, Cegah Dini dan Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Tuban Tahun 2018 yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Kabupaten Tuban.

Dalam sambutannya, Teguh menyampaikan, tahun politik kali ini adalah tahun politik yang penuh dengan tantangan. Mengingat maraknya problematika sosial, ekonomi, politik, hukum dan keamanan yang masih terus bergulir.

”Hal ini bisa berimplikasi terhadap kondisi keamanan, dan ketertiban di tengah masyarakat terutama di saat memasuki tahun-tahun politik seperti ini,” ungkap mantan Kabag Humas Pemkab Tuban tersebut.

Untuk itu perlu adanya penguatan fungsi aparatur pemerintah dan seluruh elemen masyarakat. Sangat penting agar menjadi bekal dalam rangka usaha mewujudkan kondisi daerah yang sejuk. Peningkatan wawasan dan ketrampilan dalam melakukan deteksi dini, cegah dini, serta kemampuan mengolah, menganalisa sumber-sumber informasi dan data intelijen sangat berguna untuk mereduksi potensi konflik di tengah masyarakat.

“Juga berguna meminimalisir dampak konflik sosial yang mungkin sedang terjadi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan, pentingnya peran aparatur pemerintah, tokoh agama, masyarakat, dan pemuda serta satuan perlindungan masyarakat memiliki peran serta yang sangat vital dalam proses tersebut.

Beberapa diantaranya yang harus diwaspadai yaitu isu-isu yang bersifat SARA, upaya adu domba dan pecah belah umat beragama, dan masyarakat, maraknya ujaran kebencian/provokasi melalui media sosial, melemahnya toleransi/musyawarah dan problematika ekonomi dan penegakan hukum yang terus menimbulkan diskursus ditengah-tengah masyarakat.

”Hal tersebut sangatlah mungkin dapat berpotensi memunculkan gesekan, dan ketegangan apalagi di saat tahun politik seperti ini. Kita harus antisipasi dan waspadai bersama karena dengan kebersamaan, komunikasi dan koordinasi yang baik akan menghadirkan sinergisitas yang terarah dan efektif guna mewujudkan kondusifitas,” ungkapnya.

Dia tambahkan, perlu adanya kemitraan melalui Forum Kewaspadaan Dini (FKDM). Masyarakat dapat memberikan kontribusi positif demi terwujudnya ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat di dalam hal informasi dan deteksi dini. Termasuk kemitraan di bidang kerukunan antarumat beragama melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Pada kesempatan tersebut Teguh berpesan, agar bersama-sama mengajak seluruh warga masyarakat untuk berdemokrasi secara sehat, santun dan bermartabat. Meningkatkan sinergitas dalam rangka mewujudkan Kabupaten Tuban yang aman, tentram, damai adil dan makmur.

Pada kesempatan sama Kepala Kesbangpol Kabupaten Tuban, Hari Sunarno, menyatakan, tujuan diadakannya kegiatan ini sebagai sarana silahturahmi, dan konsolidasi aparatur pemerintah anggota satuan perlindungan masyarakat dan tokoh masyarakat di Kabupaten Tuban. Sekaligus dalam menyongsong Pemilihan Gubernur Tahun 2018 di Jawa Timur.

”Kegiatan ini untuk sarana peningkatan wawasan dan kemampuan deteksi dini, cegah dini dan sistem penanganan konflik sosial bagi aparatur pemerintah anggota satuan perlindungan masyarakat dan tokoh masyarakat di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (duc)