oleh

Tak Banyar Kompensasi, Warga Tuntut JOB PPEJ Matikan Flare

Flare JOB PPEJ. doc
Flare JOB PPEJ. doc

kotatuban.com – Warga Desa Rahayu, Kecamatan Soko meminta agar Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) mematikan flare atau api yang dihasilkan dari gas buang, jika perusahaan tidak membayarkan kompensasi kepada warga. Hal tersebut menyusul pernyataan Field Manager JOB PPEJ, Sugeng Setiono, bahwa pada tahun 2016 ini perusahaan tidak menganggarkan untuk kompensasi untuk warga.

”Matikan saja Flare, jika dana memang kompenasi untuk warga selama tujuh bulan ini tidak dicairkan,” ungkap Sukisno Kepala Desa (Kades) Rahayu, Kecamatan Soko, Sukisno, Senin (01/08).
Sukisno mengatakan bahwa dengan adanya kabar tersebut membuat warga sekitar semakin marah dan emosi. Karena pemberian kompensasi merupakan hak dari seluruh masyarakat yang terdampak dari adanya gas buang milik JOB PPEJ tersebut.
”Ini kepentingan seluruh warga, bukan pribadi atau golongan. Maka tidak salah jika warga melakukan penolakan atas keberadaan JOB PPEJ tersebut,” tegasnya.
Penolakan warga tersebut akan dilakukan dengan menggerakkan masa dari seluruh lapisan masyarakat untuk menyerukan tolak segala aktivitas operator minyak tersebut. Serta akan melakukan pemblokoran di pintu masuk yang berada disekitar kawasan itu.
”Kita akan membikin portal untuk memblokir pintu masuk, agar tidak ada aktivitas lagi dari JOB PPEJ. Biar semua semuanya rugi, tidak hanya masyarakat semata yang dirugikan perusahaan,” tanasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Tuban Tri Astuti, mengatakan bahwa tuntutan dari warga harus dicarikan solusi terbaiknya, agar permasalahan tersebut tidak berlarut-larut. ”Komisi C siap untuk memediasi permasalahan tersebut, dan nantinya kedua belah pihak mendapatkan solusi terbaik dari problem itu,” pungkasnya. (duc)