kotatuban.com – Proyek pembangunan drainase di Desa Sambonggede dan Desa Manderejo, Kecamatan Merakurak banyak dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, proyek itu dinilai tidak tepat waktu, karena bersamaan dengan arus mudik lebaran tahun ini. Sehingga, tumpukan material itu mengganggu lalulintas.
Pantauan kotatuban.com, dil apangan, Sabtu (26/07), kemacetan arus lalulintas terjadi terutama di depan pasar Desa Sambonggede. Sebab, di sepanjang jalan tersebut tumpukan material tanah bekas galian di tumpuk di bahu jalan. Selain itu, di depan pasar tersebut di sisi kanan kiri jalan juga digunakan lahan parkir. Belum lagi ulah mobil penumpang umum (MPU) yang menurunkan atau menaikkan penumpang secara sembarangan.
”Seharusnya peroyek kayak gini enggak pas mau lebaran begini. Karena jika menjelang lebaran arus lalulintas jelas padat. Jadi pengguna jalan sangat terganggu sekali dengan adanya proyek ini,” terang, Amin (31) salah satu pengguna jalan.
Menurutnya, jalan di depan pasar tersebut dapat dipastikan terjadi kemacetan dipagi hari. Pasalnya, dipagi hari waktunya orang berangkat bekerja dan pasar buka. ”Kondisi ini sudah terjadi hampir dua minggu,” tandasnya.
Dia mengatakan, seharusnya, tanah bekas galian tersebut langsung dibuang, tidak ditumpuk di bahu jalan. Sehingga, tidak mengganggu pengguna jalan.
”Tumpukan tanah Itukan berbahaya dan mengganggu bagi pengguna jalan, dan jika tanah itu bercampur air juga licin dan dapat membahayakan pengguna jalan,” pungkasnya. (duc)