kotatuban.com – Lahan tambang batu kumbung seluas kurang lebih 1 hektar di Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo ambruk. Lokasi batu kumbung sebagai lahan mencari nafkah warga sekitar tersebut kini menganga sangat lebar. Pihak pemerintah langsung menetup lokasi tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kari (70), salah satu warga yang ditemui di lokasi tambang tersebut mengatakan, lokasi tersebut setiap hari ramai oleh para penggali batu. Bahkan kendaraan pengangkut juga masuk diarea itu untuk mengangkut hasil tambang. Namun, setelah ambruk para penambang tradisional tersebut kehilangan mata pencaharian.
”Untung kejadiannya tidak siang hari, jadi ya selamat semua. Tapi endak tahu setelah ini para penambang yang menggantungkan nasibnya kepada tambang ini mau kerja apa?,” ungkapnya, Selasa (31/01).
Sementara itu, Imron warga lain mengatakan, ambruknya tambang batu kumbung tradisional tersebut diduga akibat kecilnya tiang penyangga tambang batu kumbung yang berbentuk gua tersebut. Sedangkan, pilar penyangga tersebut tidak kuat menahan beban.
”Inikan tiang penyangganya terlalu kecil, dan kemungkinan tiang penyangga itu tidak kuat menahan beban diatasnya. Sehingga, lokasi tambang yang sudah puluhan tahun ditambang tersebut ambruk,” terangnya.
Terpisah, Camat Tambakboyo, Didik Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan ambruknya lokasi tambang batu kumbung milik warga tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadan tersebut. Saat ini, ambruknya tambang kumbung juga sudah dikoordinasikan baik dengan pemerintah daerah maupun dengan pemerintah desa.
”Kita sudah mengkoordinasikan dengan Pemerintahan Desa Sawir bagaimana solusinya dengan runtuhnya tambang tersebut. Karena tambang itu merupan lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” pungkasnya. (duc)