kotatuban.com– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menggandeng sejumlah perusahaan untuk menangani lahan kritis. Diharapkan, dengan keterlibatan perusahaan, penanganan lahan kritis akan cepat selesai.
Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Tuban, Heri Sisworo, saat dikonfirmasi kotatuban.com, Sabtu (18/1) mengungkapkan, luas lahan kritis di Tuban masih sangat luas, yakni mencapai 54 ribu hektar. Sehingga, untuk menanganinya tidak cukup hanya dilakukan Pemkab. Harus menggandeng pelaku usaha yang mempunyai wilayah operasi di bumi Ranggalawe ini.
”Jika penanganan lahan kritis hanya ditangani Pemkab saja, akan sangat sulit untuk mengatasinya. Sehingga, instruksi dari Bupati untuk semua perusahaan untuk turut serta berpartisipasi penanganan lahan kritis,” ungkapnya.
Menurutnya, saat ini pelestarian lingkungan dengan penyelamatan lahan kritis perlu segera dilakukan. Hal ini dimaksudkan selain untuk mencegah bencana alam,
juga upaya untuk menjaga sumber air dan udara yang bersih. Untuk itu, saat ini Pemkab melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pertanian melakukan pembagian dan plot penanganan lahan kritis. Masing-masing perusahaan akan dibagi wilayah dalam mewujudkan hutan rakyat. ”Kami tahu banyak perusahaan yang sudah melakukan kegiatan penghijauan, tapi kami harapkan supaya partisipasi penghijaua tersebut lebih ditingkatkan,” ujar Heri.
Lebih lajut Heri mengatakan,rencana pada tahap awal sebanyak 175 hektar lahan yang sudah di plot dan akan diserahkan penanganasennya pada perusahaan. Plot lahan kritis tersebur berada di wilayah Kecamatan Montong, Kecamatan Kerek, Kecamatan Tambakboyo dan Kaecamatan Merakurak. ”Kita harapkan penanaman pohon disesuaikan dengan kondisi tanah dan juga permintaan dari warga setempat,” pungkasnya. (duc)