kotatuban.com -Target Pemerintah Kabupaten Tuban, untuk mencapai target produksi garam 30.000 ton tahun ini bakal tidak realisasi. Pasalnya cuaca kurang bersahabat bagi produksi garam, karena hujan masih sering turun meski saat ini musim kemarau.
“Tahun ini kami targetkan 30.000 ton dan ini mungkin tidak dapat realisasi mengingat cuaca kurang bersahabat,” ujar Kepala Dias Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, Sunarto, Seninj (08/08).
Dia menjelaskan, mestinya buan Juli dan Agustus merupakan puncak produksi garam, namun, sampai hari ini sebagian besar wilayah penghasil garam di Kabupaten Tuban, seperti Desa Pliwetan Kecamatan Palang dan Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo belum menghasilkan garam.
“Agustus sebenarnya puncak produksi garam, namun, hujan masih sesekali terjadi. Sehingga, pembentukan kristal garam yang mestinya membutuhkan panas matahari tidak bisa terjadi jika masih ada hujan,” terang Sunarto.
Di sepanjang pesisir Kabupaten Tuban, lahan produksi garam mencapai 275 hektar. Dari luas lahan produksi garam tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan mencatat produksi garam mencapai 29.000 ton pada tahun 2015.
“Kemarin produksinya mencapai 29.000 ton, makanya target kami bisa naik sampai 30.000 ton tahun ini ternyata sulit,” katanya.
Di Tuban sendiri, pemerintah setempat melalui dinas kelautan telah berupaya meningkatkan kualitas garam dari grade 3 (kualitas 3) menjadi kualitaas dua. Harapannya mampu meningkatkan harga garam. Sayangnya tidak semua petani garam dapat menerapkan proses produksi untuk meningkatan kualitas garam, sehingga harga garam sampai saat ini hanya Rp3000 per kilogram.
“Harga garam kita masih rendah, karena kualitasnya masih grade 3. Kita sebenarnya sudah berupaya menngkatkan agar harganya bisa naik, atau produksi garam ke kualitas 2 dengan harga Rp550 rupiah per kilonya,” tambah Sunarto.
Untuk meningkatkan kualitas garam, mestinya masa pengristalan paling tidak 10 hari, namun, kebanyakan petani garam di Tuban hanya 7 hari sudah panen. “Mereka ini kadang tidak sabar, makanya kualitas kristal garam kurang bagus,” imbuhnya. (kim)