kotatuban.com – Dari tahun ke tahun lahan pertanian di Kabupaten Tuban terus mengalami penyusutan. Berkurangnya lahan pertanian tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya alih fungsi lahan pertanian menjadi bangunan, terjadinya bencana alam, dan berbagai faktor lainnya.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Holtikutura Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Suparno, Jumat (2/5) mengungkapkan, selama dua tahun terakir lahan pertanian di Tuban mengalami penyusutan yang lumayan tinggi. Pada tahun 2012 luas lahan pertani di Kabupaten Tuban untuk areal persawahan tercatat mencapai 82.303 hektar. Sedangkan, pada tahun 2013 total luas areal persawahan di Tuban tinggal 80.665 hektar.
‘’Dalam kurun waktu satu tahun untuk areal persawahan mengalami penyusutan sekitar 1.638 hektar,’’ ungkapnya.
Menurutnya, penyusutan lahan pertanian tersebut tidak hanya terjadi dengan areal persawahan saja. Namun, tegalan atau ladang juga mengalami nasib yang serupa dengan areal persawan yang setiap tahunnya juga mengalami penyusutan. Pada tahun 2012 areal tegalan di Kabupaten Tuban sekitar 92.443 hektar. Sedangkan, pada tahun 2013 areal tegalan menjadi 83.473 hektar.
‘’Untuk ladang atau tegalan ini dalam kurun waktu satu tahun mengalami penyustan sekitar 8.970 hetar,’’ tandasnya.
Lebih lanjut Parno mengatakan, dengan menyusutnya lahan pertanian tersebut otomatis menurunkan juga hasil produktifitas pertanian. Sehingga, Pemkab melalui Dinas Pertanian selalu berupaya untuk meningkatkan hasil pertanian para petani. Salah satunya, dengan cara mengadakan Sekolah Lapangan Pertanian Terpadu (SLPT), yang akan dilakukan dibeberapa tempat untuk menaikkan kwantitas hasil panen petani. Selain itu, juga program pendampingan peningkatan produksi panen dan pengawalan, peningkatan Indeks Penanaman (IP) melalui kegiatan optimalisasi lokasi dan pengawalan pupuk bersubsidi.
‘’Program-program ini kita harapkan dapat meningkatkan produktifitas pertanian,’’ pungkasnya. (duc)