kotatuban.com– Puluhan rumah warga pesisir di Dukuh Ngomben, Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar terancam ambruk. Sebab, rumah-rumah warga di bibir pantai itu setiap ahri selalu dihantam ombak besar, sehingga, tanah pasir di sekitarnya terkikis. Jika tidak segera ditangani bukan tidak mungkin rumah-rumah milik nelayan itu ambruk, karena terjangan ombak laut.

Pantauan dilapangan, dari 77 kepala keluarga di wilayah itu, sebanyak 47 rumah yang sudah terkena abrasi laut. Bahkan, 4 rumah diantaranya sudah rusak berat dan terancam ambruk. Dari 4 rumah yang nyaris ambruk itu satu keluarga sudah direlokasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) dan tiga kepala keluarga lainnya masih bertahan di dalam rumah yang kondisinya mengkhawatirkan itu.
Suwiyana (40) salah satu warga yang rumahnya hacur akibat terkena hempasan ombak, mengatakan, kalau rumahnya hancur akibat diterjang gelombang setinggi 3 hingga 5 meter dua hari lalu. Gelombang tersebut datang dan menerjang rumahnya serta tetangga lainnya. Gelombang dengan suara gemuruh silih berganti sejak pukul 14.00 Sabtu (1/2) hingga Minggu (2/2) dini hari.
Di malam hari warga nelayan di wilayah itu selalu siaga. Lelaki dewasa lebih banyak berjaga, sementara anak-anak dan wanita banyak kalau malam tidur di rumah tetangganya yang masih aman.
“Sejak peristiwa itu, hampir setiap malam kami tidak tidur. Secara bergantian kami siaga penuh, takut ombak besar sewaktu-waktu datang,” terang Suwiyana yang rumahnya menjadi korban ganasnya gelombang laut.
Kepala Desa Sukolilo, Arif Nugroho saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Muspika Bancar terkait bencana abrasi itu.
“Saat ini hanya ada sesek dan bambu saja untuk menahan ganasnya ombak laut. Sebagian masih belum kita pasang,” terang Arif Nugroho. (ros)