
kotatuban.com-Berternak Love Bird (burung cinta), rupanya masih dianggap bisnis menjanjikan bagi sejumlah peternak burung jenis paruh bengkok dengan warna cantik di Kabupaten Tuban. Mereka yakin harga burung yang kini telah anjlok akan terus membaik seiring dengan peminatnya yang mulai banyak belakangan ini.
“Sekarang memang harganya tidak sebagus dulu, dulu satu pasang minimal limaratus ribu yang warna standart, bahkan sampai satu juta, sekarang paling tiga ratusan,” ujar Peternak Love Bird warga, Desa Talangkembar, Kecamatan Montong, Ba’ul, Jumat (7/8).
Menurut Ba’ul, menggeliatnya kembali penjualan Love Bird dikarenakan munculnya peminat baru burung Love Bird. Apa lagi banyak kegiatan lomba yang diadakan oleh komunitas, sehingga ikut mendongkrak harga burung itu. Selain itu, kreatifitas peternak yang mulai menyilangkan perpaduan warna membuat banyak fariasi baru warna burung ini.
“Anjloknya harga karena sekarang semakin banyak peternak, makanya sekarang ini kreatifitas peternak yang mampu memadukan warna baru yang fareatif yang lebih banyak peluang,” katanya.
Ba’ul menjelaskan, jika dirata-rata dalam satu bulan, dengan sembilan indukan yang dia miliki, Ba’ul mampu menggasilkan lima belas anakan burung, sebab sembilan indukan tidak mesti menelorkan anakan secara bersamaan. Meski begitu dengan perawatan yang baik sesuai kebutuhan fitamin dan pakan cukup produktivitas burung itu relatif singkat.
“Biasanya saya tidak menunggu lama, maksimal dua minggu setelah menetas sudah saya pisahkan, biasanya saya besarkan dengan cara dibantu lolohan sendiri. Dengan begitu indukanya segera produksi kembali,” katanya.
Ba’ul mengaku dalam satu bulan rata-rata penghasilan dari beternak burung mencapai Rp1.500.000, jumlah tersebut dikurangi dengan biayaya pakan yang tidak sampai Rp500.000. dengan begitu Dia sudah memperoleh keuntungan bersih sekitar Rp1.000.000 per bulan.
“Tidak mesti mas, kadang satu bulan itu dari lima indukan saja sampai 12 ekor anakan, soalnya setiap indukan tidak sama, ada yang menetas sampe empat ekor sekali, malah kemaren sampai lima ekor,” terang peternak itu sambil menunjukan kandang miliknya.
Untuk pemasaran, sejauh ini Dia masih sebatas pemasaran sekitar Kecamatan Montong, sesekali dia juga menjual burungnya itu melalui media sosial dan grup pecinta burung. (kim)