oleh

Terpilih Jadi Ketua, Miyadi : PKB Siap Jadi Partai Oposisi

Kotatuban.com – Miyadi, terpilih menjadi Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tuban priode 2021-2026 dalam Musyawarah Cabang (Muscab) di salahsatu rumahmakan yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Minggu (7/3/2021).

Pada kesempatan tersebut juga terpilih Sekretaris DPC PKB Tuban dijabat Mirza Ali Manshur. Serta Fredy Ardiyansah didapuk menjadi Bendahara partai.

Pengurus PKB Tuban pada kegiatan tersebut, memberikan sinyal kuat siap untuk menjadi partai oposisi di pemerintahan Bupati Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Riyadi (Lindra-Riyadi) yang bakal dilantik pada Juli 2021 mendatang.

“PKB akan berperan sebagai oposisi di pemerintahan Kabupaten Tuban,” ungkap  Miyadi, Ketua DPC PKB Tuban terpilih.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Tuban tersebut mengatakan, sikap oposisi ini tidak boleh diartikan bermusuhan.  Tetapi oposisi ini adalah untuk memberikan kritik atas kinerja pemerintah yang tidak sesuai.

“Oposisi tidak boleh diartikan bermusuhan, tapi oposisi adalah penyeimbang atau mengkritisi segala kebijakan pemerintahan yang dilaksanakan oleh bupati dan wakil bupati yang baru nanti jika tidak sesuai,” tegas Miyadi.

Tugas berikutnya, H. Miyadi menjelaskan bahwa PKB sudah harus menentukan calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024 mendatang. Kemudian mempertahankan perolehan 16 kursi di dewan pada pemilu berikutnya.

“Jadi tiga tugas pokok itu yang akan kita laksanakan,” terang mantan Sekertaris DPC PKB Tuban tersebut.

Lebih lanjut, sikap partai berlambang bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang  itu yang menjadi partai berada di luar pemerintahan Aditya Halindra Faridzky – Riyadi disambut baik oleh Fahmi Fikroni, Ketua Fraksi PKB DPRD Tuban.

“Sikap fraksi di pemerintahan yang nanti akan datang adalah oposisi murni,” jelas Fahmi Fikroni yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPRD Tuban.

Namun begitu, jika nantinya kebijakan Lindra-Riyadi itu bagus untuk masyarakat, maka akan didukung. Sebaliknya, jika tidak sesuai dengan visi-misi akan diingatkan alias di lawan.

“Jika kebijakan baik, ya kita dukung, jika tidak sesuai dengan arah visi misi kita akan lawan,” pungkasnya. (duc)