oleh

Tetap Eksis di Industri Batik, Mitra Binaan PT SI Terus Ciptakan Motif Baru

image
Suntiah dengan berbagai motif batik hasil kreasinya

kotatuban.com-Pertahankan eksistensi di industri batik, salah satu pengusaha batik di Tuban terus kembangkan motif baru corak batik yang daiambil dari beragam corak khas Tuban, seperti motif tumbuh-tumbuhan.

Pengembangan motif batik, salahvsatunya dilakukan Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra binaan PT. Semen Indonesia, Royan, di Desa Sumurgung, KecamatanTuban, Kabupaten Tuban.

Sejak beberpa tahun terakhir usaha batik miik Suntiah (40) itu mulai mengembangkan motif baru dengan cara menciptakan maupun memadukan motif yang sudah ada sehingga menjadi corak baru batik.

“Persaingan semakit ketat, kalau tidak kreatif seperti ini maka kita akan tergerus oleh produk baru,” ujar Suntiah, di rumahnya, Sabtu (16/04).

Beberapa motif baru yang diciptakan itu seperti truntum padi dan truntum jagung, ketela rambat, anting cantol, bunga kopi pecah dan truntum rumput laut yang dipadukan dengan motif buah siwalan.

“Motif ini yang kami kembangkan pada 2015 lalu,” kata Suntiah.

Dia menceritakan motif baru untuk memenuhi permintaan konsumen. Kadang motif baru itu hanya memproduksi beberapa potong kain batik saja sesuai permintaa. Corak itu tidak akan diproduksi lagi sebelum mendapatkan ijin dari pemesan sebelumnya.

“Kadang kita membuatkan motif batik juga tidak diproduksi banyak. Itu kita lakukan untuk memenuhi kebuthan konsumen yang ingin tampil beda,” terangnya.

Salah satunya, lanjut Suntiah, adalah motif yang dipesan salah satu instansi pemerintah Kabupaten Tuban,  motif batik yang dipesan ini tidak akan dijual secara bebas, dan hanya mereka yang punya.

Tidak hanya menciptakan motif baru untuk memenuhi pasar, pemilik UKM yang menjadi mitra Semen Indonesia sejak tahun 2007 itu juga kerap mengajarkan membatik kepada remaja dan anak sekolah disekitar rumahnya. Semua itu dilakukan untuk menjaga kelestarian batik agar tetap dikenal generasi muda.

“Di sela-sela bisnis kadang juga mengajarkan anak-anak atau pelajar membatik, biar seni membatik ini tetap ada,” katanya. (kim)