kotatuban.com – Meninggalnya siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Plumpang atas nama Dwi Retno Wulandari (15), pelajar asal Desa Cangkring, Kecamatan Plumpang menjadi perhatian nasional. Sehingga, utusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan, akhirnya mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Plumpang siang ini, Rabu (05/08), terkait kasus tersebut.
”Kami kesini ditugaskan khusus oleh Pak Menteri untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pelaksanaan MOS) sejelas-jelasnya dari pihak sekolah,” kata Humas Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur, M. Toni Satria D, saat berada di SMAN Plumpang.
Menurutnya, kabar adanya siswa yang kesehatannya menurun drastis kemudian meninggal dunia pasca mengikuti MOS menjadi perhatian nasional. Untuk itulah pihaknya langsung mendapatkan perintah dari kementerian terkait untuk melakukan klarifikasi pelaksanaan MOS di sekolah ini.
”Ini sudah menjadi atensi, dan kali ini kami diminta memberikan laporan secepatnya kepada bapak menteri,” kata Toni.
Kedatangan LPMP Jawa Timur, disambut Kepala SMA Negeri Plumpang, Suparlin, dan Kepala Bidang (Kabid) SMP/SMA/SMK di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Nur Khamid.
”Laporan tertulis tentang pelaksanaan MOS sudah kami susun. Sebagai pendukung untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Wulandari,” kata Suparlin kepada utusan Mendiknas.
Selain laporan tertulis, Suparlin, juga memberikan keterangan lisan kepada perwakilan LPMP. Menurutnya, kalau meninggalnya salah satu siswa SMAN Plumpang tersebut tidak terkait dengan pelaksanaan MOS.
”Saya rasa meninggalnya Wulandari ini tidak ada sangkut pautnya dengan MOS,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewi Retna Wulandari (15), seorang pelajar SMAN Plumpang, Kabupaten Tuban meninggal dunia diduga akibat mengalami kelelahan setelah mengikuti kegiatan MOS di sekolah itu, Selasa (04/08). Korban meninggal dunia di rumah sakit umum Kabupaten Tuban setelah dua hari mendapatkan perawatan medis. (duc)