kotatuban.com – Laga uji coba antara Persatu Tuban lawan Madura United pada Sabtu (15/6) masih meninggalkan persoalan, yakni beredarnya tiket palsu. Hingga kini Polres Tuban tengah mendalami dan mengumpulkan bukti-bukti terkait temuan adanya penjualan tiket palsu tersebut.
“Kita masih lidik terkait persoalan tersebut,” kata AKP Mustijat Priyambodo, Kasat Reskrim Polres Tuban, Senin (17/6).
Dalam pertandingan itu, banyak suporter diketahui membawa tiket palsu saat akan masuk stadion. Saat akan masuk, penonton harus menunjukkan tiket pertandingan yang telah diberi tanda bercode untuk diperiksa petugas di pintu masuk.
Namun pada tiket palsu untuk bercode tidak dapat dipindah (scen) oleh petugas tiket di pintu masuk. Adanya hal itu, kepolisian juga telah mengamankan beberapa tiket palsu untuk mengungkap temuan tersebut.
“Kita telah mengamankan beberapa tiket yang teridentifikasi palsu tersebut, “ jelas AKP Mustijat.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Pertandingan, Slamet Dwiyanto, mengaku tiket palsu diketahui ketika barcodenya di scanner tidak bisa terbaca seperti tiket asli.
“Bercode tiket palsu tidak bisa ke baca,” jelasnya.
Karena dengan berbagai pertimbangan, penonton yang sudah terlanjur membeli tiket palsu tetap masih diperbolehkan masuk ke dalam stadion.
“Antisipasi kedepan kita akan pikirkan untuk membuat tiket yang autentik yang sulit di tiru,” jelasnya.
Selain itu, Panpel juga telah membentuk paguyuban di sekitar stadion. Upaya itu untuk mengantisipasi adanya penjualan tiket palsu pada pertandingan berikutnya, karena stadion Tuban dijadikan home base bagi klub Persatu Tuban dalam Liga 2 Indonesia.
“Kita telah ada paguyuban Wedangan, jika ada orang jualan tiket di jalan kita sarankan untuk di usir, dan himbauan buat penonton untuk membeli di outlet resmi dalam rangka menghindari tiket palsu,” tegasnya. (rto)