kotatuban.com-Dinas Kesehatan Tuban terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan gizi warga, utamanya ibu hamil dan bayi. Komitemen Dinkes ini diwujudkan dengan melakukan berbagai kegiatan peningkatan kualitas dan mutu pangan, sehingga bedampak pada kualitas gizi masyarakat.
“Upaya perbaikan gizi msyarakat bertujuan meningkatkan kualitas atau status gizi, terutama untuk status gizi kurang dan gizi buruk , melalui beberapa program kegiatan,” ujar Kepala Dinas Keseharan Kabupaten Tuban Saiful Hadi, Rabu (25/11).
Saiful mnejelaskan, perbakan gizi dilakukan melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan bagi Balita Gizi Buruk, dengan sasaran 400 balita, berupa pemberian susu formula selama 90 hari bagi balita di bawah 6 bulan. Juga kepada ibu hamil Kurang Energy Kronik (KEK) dengan sasaran ibu hamil se Kabupaten Tuban. Serta pemberian multi gizi 12 vitamin dan 4 mineral.
“Untuk mencapai target perlu kominten dan kerja keras, dan itu yang saat ini tengak kami lakukan dan upayakan,” kata Saiful.
Selain beberapa hal tersebut lanjutnya, juga dilaksanakan penanggualangan kurang energy protein (KEP), Anemia , kurang vitamin dan kekurangan gizi mikro lainnya. Dengan membentuk kelompok pendukung air susu ibu di 3 desa yang didanai APBD dan 55 desa yag didanai APBN melalui program bantuan operasional kesehatan.
“Tujuan dari pembentukan kelompok ini agar ibu lebih berhasil dalam proses pemberian susu eksklusif pada bayinya selama 6 bulan, yang kemudian dilanjutkan dengan makanan pendamping asi setelah 6 bulan,” terang mantan Kepala Puskesmas Kenduruan itu.
Disamping itu untuk memastikan seberapa jauh keberhasilan program tersebut juga dilakukan monitoring serta evaluasi dan pelaporan, sekaligus memberikan bantuan garam berzodium di lima desa dengan jumlah 5000 kilogram garam berzodium.
“Kami sampaikan juga manfaat penggunaan garam Zodium, salah satunya untuk mencegah penyakit gondok. Hasil survey masih ada 30 persen masyarakat yang menggunakan garam grosok (bukan garam berzodium),” imbuhnya. (kim)