Kotatuban.com – Saat ini zaman serba digital, kehidupan tidak lepas dari teknologi digital. Sehingga, banyak sektor yang memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah pekerjaan. Bahkan transaksi jual beli saat ini juga telah banyak memanfaatkan teknologi digital.
Untuk itu, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk Pabrik Tuban bersama Ronggolawe Press Solidarity (RPS) menggelar kegiatan digital content training untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaannya, di Kantor Pusat Kegiatan Masyarakat PT SBI di Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Kamis (26/1/2023). Dalam kesempatan ini, 30 peserta mendapatkan bekal digital marketing dan sosial media hingga content marketing.
General Affair & Community Relations Manager PT SBI, Moch Yunadi Rizal mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan PT SBI Pabrik Tuban. Dengan kegiatan ini diharapkan UMKM ring 1 yang selama mendapat pendampingan dari PT SBI bisa semakin berkembang, berdaya saing, dan mandiri.
“Pada kesempatan ini PT SBI Pabrik Tuban menggandeng RPS untuk memberikan bekal kepada UMKM ring 1 tentang digital content training. Agar produk-produknya bisa menyasar pasar lebih luas,” katanya saat memberikan sambutan pembukaan.
Menurutnya, para peserta akan diberikan bekal untuk membuat konten dan memasarkan produk secara online. Sehingga nantinya pelaku UMKM ini penjualannya bisa meningkat, berkembang dan semakin maju. “Teman-tenan dari pers ini biasa buat konten dan keahliannya di bidang publikasi, sehingga dengan pelatihan ini diharapkan bisa menambah wawasan bagaimana memasarkan produk dan UMKM nya bisa semakin maju dan perkembang, ” harapnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua RPS Tuban, Khoirul Huda berpesan agar para peserta memaksimalkan pelatihan yang diikuti. Pasalnya, pihaknya telah menyiapkan para pemateri handal dan teruji di bidangnya.
“Silahkan ini dimanfaatkan dengan baik. Kalau ada yang ditanyakan ditanyakan saja, mumpung ada ahlinya. Misal saya butuh diviralkan, bagaimana memasarkannya. InsyaAllah semua akan dijawab oleh para pemateri,” pesannya.
Sementara itu, pemateri digital marketing dan sosial media, Edy Purnomo mengungkapkan, berdasarkan data dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebanyak 210 juta orang. Untuk itu, ini menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara online. Baik melalui media sosial maupun marketplace.
“Itu sebabnya, pasar di Indonesia menjadi jujugan pemasaran online. Indonesia pangsa pasar nomer 3 di Dunia. Sebagai UMKM kita harus mulai melakukan pemasaran secara online, sehingga bisa menyasar pasar dan pembeli yang lebih luas,” terangnya.
Edy Purnomo menambahkan, penjualan secara online bisa dilakukan dengan simpel, tanpa harus menyewa atau membeli toko maupun tempat untuk berjualan. Pelaku UMKM hanya membutuhkan handphone dengan paket data kemudian menguploadnya ke medsos atau marketplace.
“Makanya eman kalau produk yang kita hasilkan hanya dipasarkan kepada tetangga dan sekitar saja. Kita harus memanfaatkan pemasaran produk kita menyasar pengguna medsos di Indonesia atau bahkan lebih luas lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan, dalam dunia digital marketing dibutuhkan kreativitas, kesabaran dan ketelatenan. Karena dalam memasarkan produknya, orang yang ada di desa maupun di kota mempunyai peluang yang sama. Ini berbeda dengan konsep pemasaran konvensional.
“Di online, kita jualan dari Desa Sawir sini dan dari Amerika itu peluang laku jualannya sama. Beda dengan jualan offline yang membutuhkan tempat jualan, toko dan tempatnya harus strategis. Kalo di online nggak perlu, kita hanya perlu kreatif dan punya niat saja untuk jualan,” tegasnya.
Pada pelatihan digital marketing bagi UMKM tersebut juga menghadirkan pemateri Founder aplikasi Kuriner Indonesia, Rizki Sahputra, dan jurnalis salah satu media online M. Abdurrochim. (duc)