kotatuban.com – Setelah kurang lebih tiga tahun Jakarta tidak menerima pasokan sapi dari Tuban karena masuknya sapi impor, akhirnya kini Jakarta meminta kembali suplai sapi dari Kabupaten Tuban.
Salah satu peternakan yang dimintai suplai sapi dalam kondisi hidup dari Jakarta adalah Bumi Peternakan Wahyu Utama, Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar. Peternakan tersebut telah menyiapkan sebanyak 49 ekor sapi pesanan untuk dikirim ke Jakarta.
”Iya, ini ada pesanan 49 ekor sapi untuk ke Jakarta,” kata Pemilik Bumi Peternakan Wahyu Utama, Joko Utomo, ketika dihubungi melalui ponselnya, Senin (10/08).
Menurutnya, sudah lama peternakan terbesar di Kabupaten Tuban tersebut tidak mendapatkan pesanan dari Jakarta. Selama ini, ternak dia hanya di pasok untuk wilayah Tuban dan Bojonegoro saja.
”Di Jakarta sudah lama tidak minta, kemarin baru menghubungi meminta lagi untuk dikirimi. Dan selama ini hanya memasok wilayah Tuban dan Bojonegoro saja. Kalau untuk Tuban kita hanya memotong sekitar 3 ekor sapi untuk satu hari,” ungkapnnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tuban, Pipin Diah Larasati, membenarkan kalau sudah lama Jakarta tidak pernah meminta pasokan ternak dari Tuban.
”Sudah ada sekitar tiga tahunan Tuban tidak memasok ternak ke Jakarta, alasannya karena ternak dari sekitar Jawa Tengah dan daging impor lebih murah,” ujar Pipin.
Di Tuban sendiri, lanjut Pipin konsumsi daging mencapai 13 ekor perhari, atau sekitar 390 ekor perbulan. Semua pasokan daging di Tuban, didapat dari peternak lokal. ”Baik itu dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) atau Pasar Hewan yang ada di sejumlah kecamatan di Tuban,” kata Pipin.
Dia sendiri berharap, pedagang daging yang ada di Tuban tidak melakukan aksi demonstrasi seperti di Jakarta, dengan begitu pasokan daging sapi tidak terpengaruh. ”Selama ini kan dari peternak lokal sudah bisa mencukupi kebutuhan daging yang ada di Tuban, jadi gak perlu dari luar daerah,” pungkasnya. (duc)