kotatuban.com – Selama musim banjir tahun ini, sudah 2 nyawa yang dikabarkan melayang akibat banjir. Meski tidak sama tempat kejadiannya, tapi waktu dan peristiwa yang mengakibatkan tewasnya 2 warga tersebut sama, yakni hanyut terseret banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono, saat dikonfirmasi kotatuban.com mengungkapkan, korban banjir bandang yang terjadi pada hari Sabtu (4/1) menelan dua korban jiwa, yakni Sukirah (65), warga Desa Kumpulrejo, Kecamatan Parengan, dan Wineh (55), janda asal Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding. ”Dua orang ini yang dilaporkan terseret arus air oleh warga kepada kita,” ujar mantan Camat Grabagan tersebut.
Menurut Joko, hingga saat ini kedua korban masih belum bisa ditemukan. Namun demikian, tim SAR terus berusaha melakukan pencarian kedua korban tersebut. Selain itu, tim BPBD juga melakukan pencarian lanjutan dengan melakukan penyisiran sungai di Kecamatan Semanding. Sementara di sungai Kali Kening, Kecamatan Parengan, BPBD meminta bantuan dari BPBD Bojonegoro.
”Untuk di Parengan kita minta bantuan BPBD Bojonegoro, pagi ini juga sudah mulai melakukan pencarian lanjutan,” terang Joko Ludiyono.
Terpisah, Kepala Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Sulasim saat dikonfirmasi mengungkapkan, saat itu Wineh diketahui sedang mandi di sungai sendiri seorang diri. Saat itulah, perempuan yang hidup sebatang kara ini terseret banjir tanpa ada yang sempat melakukan pertolongan. ”Kejadiannya begitu cepat, padahal jarak sungai dengan pemukiman warga hanya sekitar 10 meter,” kata Sulasim. (duc)