kotatuban.com– Setelah menjadi juara umu dalam Festival Budaya dan Karya Seni se Jatim, Tuban bakal mewakili Jawa Timur ke tingkat nasional dalam pentas yang sama.
Dikatakan, Festival Budaya dan Karya Seni 2014 yang diadakan di Surabaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim dilaksanakan selama lima hari itu diikuti sedikitnya 38 kabupaten dan kota di Jatim.
Kabupaten Tuban yang memboyong 23 perwakilan ke Surabaya, termasuk penata tari, pemusik dan penari tersebut, mampu menyisihkan kabupaten lain dan menjadi juara diempat kategori sekaligus. Yakni Penyaji Terbaik, Penata Tari Terbaik Penata Musik Terbaik serta Penata Rias dan Busana Terbaik.
Menurut Sumardi, dari empat kategori tersebut kategori tari adalah yang paling membanggakan, karena Tuban mampu menjadi juara melalui tarian Gagar Mayang. Tarian asli Tuban, yang menceritakan keseimbangan kehidupan antara manusia, alam masyatrakat dan tuhan.
“Tarian ini dimainkan oleh 8 orang penari dengan di iringi musik akapela, yakni musik dari satu gendang dan satu gong, dikombinasikan musik mulut,” kata Sumardi.
Dalam festival itu juga, Kabupaten Tuban berhasil mengumpulkan penghargaan terbanyak, tidak heran juara umumpun diraih kabupaten berjuluk Bumi Wali ini.“Karya Tari Gagar Mayang itulah yang mkemudian meraih satu dari tiga Penyaji Terbaik, Penata Tari Terbaik Penata Musik Terbaik serta Penata Rias dan Busana Terbaik, karena setiap kategori ada tiga juara terbaik, dan Tuban salah satu peraihnya,” terang Sumardi
Sumardi menjelaskan, setelah festival di Jawa Timur ini, perwakilan Tuban akan dibawa ke tingkat nasional yang akan di gelar dalam waktu dekat. Dia berharap dalam festival lanjutan nanti, Tuban mampu menampilkan performa terbaik dan memperoleh predikat juara lagi.
“Tentu harapa kami, mampu menjadi yang terbaik seperti yang diperoleh di Surabaya itu,” harap Sumardi.
Namun di tengah prestasi Kabupaten Tuban yang patut diacungi jempol itu, tidak terlalu banyak generasi baru penerus seni budaya. Upaya pemerintah pun terkadang tidak didukung dengan minat warga maupun pelajar (anak usia sekolah) yang mau mengembangkan dan menjaga kelestarian buyada leluhur berupa kesenian tradisional.
“Kalau pemerintah selalu berupaya, namun, ada juga kebijakan sekolah dan konsep sekolah yang belum mampu meramu seni itu di dalam sekolah, sehingga tidak muncul generasi baru,” paparnya
Menurut Sumardi, upaya yang dilakukan pemerintah untuk memajukan dan menjaga kelestarian budaya sebenarnya tidak sedikit. Dalam berbagai kesempatan, festival dan pementasan karya seni juga sudah dilakukan oleh pemerintah melalui Bidang Pariwisata, salah satunya tradisi tahunan siraman sinden di Bektiharjo, pagelaran tari di Goa Akbar dan juga pantai Boom Tuban.
“Banyak upaya yang kami lakukan, salah satunya adalah dengan menampilkan berbagai kesenian itu seperti di Bektiharjo, dan goa akbar, kami sering melaksanakan pementasan,” pungkas Sumardi. (kim)