kotatuban.com– Rasanya belum hilang diingatan kita saat public Indonesia digegerkan seorang lelaki bernama Tuhan asal Banyuwangi beberapa waktu lalu, kini publik kembali dikejutkan dengan berita Tuhan akan menikah.
Namun kali ini, Tuhan yang dimaksud berbeda dengan Tuhan asal Banyuwangi. Tuhan yang akan menikah di Tuban adalah seorang lelaki asal Desa Pringgodani, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang Malang. Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai penggergaji kumbung di sebuah wilayah di Gresik, saat ini berstatus duda cerai mati.
Menurut jadual di KUA Grabagan-Tuban, pada hari Kamis, 17 Maret 2016, pukul 08.00 WIB, Tuhan akan menikahi seorang perempuan bernama Siti Marfuah, perempuan berstatus janda asal Desa Gesikan, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.
Sama seperti Tuhan asal Banyuwangi, Tuhan Malang pun tak mau mengganti namanya. Entah kebetulan atau tidak, alasan yang disampaikan pun sama, yakni baik ataupun buruk, nama itu adalah pemberian orang tuanya sejak lahir, jadi ia tidak mau mengganti namanya.
“Kulo mboten badhe ngganti nami kulo, Sae menopo Awon, name meniko Paringanipun Tiyang Sepah”, kata Kasdikin, Kepala KUA Kecamatan Grabagan, menirukan alasan yang disampaikan Tuhan kepadanya beberapa waktu lalu, saat mengajukan pendaftaran pernikahan.
Hingga berita ini diturunkan, kotatuban.com belum berhasil mendapatkan foto dan mengkonfirmasi Tuhan. Sebab, pihak KUA kecamatan Grabagan mengaku tidak menyimpan kontak personnya. Sementara kontak person calon mempelai perempuan, Siti Marfuah, juga belum berhasil kami dapatkan.
“Maaf mas, saya juga tidak menyimpan nomor kontaknya. Tapi intinya, Tuhan itu sangat lugu, polos, sederhana sekali. Kemungkinan saat ini, Beliau sedang di Gresik. Wong sehari-harinya juga kerja di sana, menggergaji kumbung”, terang Kasdikin, Kepala KUA Kecamatan Grabagan-Tuban kepada Trawoco Hadikusumo, reporter kotatuban.com. (co)