kotatuban.com– Umat Klemnteng Kwan Sing Bio Tuban asal Banyuwangi melakukan ritual dengan melepas penyu ke tengah laut. Diyakini dengan melepas penyu itu merupakan tolak balak bagi umat yang melepasnya.
Umat yang melepas penyu itu merupakan umat Tri Dharma, Soni Agus Setiawan asal Kabupaten Banyuwangi. Ia mendapatkan penyu membeli dari seorang nelayan di Tuban. Penyu itu setelah diberikanm mantra dan ditulis namanya dan anggota keluarga langsung dilarung ke tengah laut, Senin (19/09).
Penyu yang memiliki berat sekitar 50 kilogram dibawa Soni ke ahli jiamsi (peramal) Klenteng Tuban, Hendra Susanto di dalam klenteng. Oleh Hendra, penyu itu diberi doa dan tulisan huruf China di cangkang sebelum dilepas ke laut.
Usai diberi doa dan tulisan, Soni membawanya ke pantai Tuban yang ada di seberang Klentheng Kwan Sing Bio. Tak lama kemudian, ia melepaskannya ke laut.
“Ritual ini sebagai permohonan keluarga pelepas penyu. Harapannya antara lain, diberi selamat, usaha lancar, dan doanya terkabul,” kata Hendra di sela ikut melepas penyu.
Melepas penyu ke laut, lanjutnya, biasanya memiliki tiga tujuan. Yakni, pertama, terhindar dari bahaya, hanya ingin melepas saja, dan ketiga memenuhi janji untuk melepas penyu.
Adapun Soni Agus Setiawan mengaku menggelar ritual melepas penyu agar hidupnya terhindar dari bahaya, diberi keselamatan, diberi umur panjang, dan doanya cepat dikabulkan.
“Binatang ini bisa hidup di darat dan di laut. Dari binatang itu, kita bisa mencontoh agar bisa menyesuaikan diri,” ujar Soni. (yit)