kotatuban.com – Setelah mati suri pasca dinon aktifkan Kementerian Risit dan Dikti selala satu tahun, kini Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban kembali hidup dan mendapatkan nafasnya kembali. Kampus terbesar di Bumi Wali ini akan kembali aktif seperti sediakala.
Aktifnya perguruan tinggi terbesar di Tuban tersebut bisa dilihat dan diakses melalui website forlap.dikti.go.id yang merupakan situs resmi milik DIKTI. Kampus yang memiliki kode 071073 ini kembali berstatus aktif. Setelah sebelumnya universitas di non aktifkan Kemenristek DIKTI sekitar bulan Juni 2015 lalu lantaran terbelit berbagai masalah.
Pembantu Rektor (PR) III Unirow Tuban, Miftahul Munir, saat dikonfirmasi kotatuban.com, Senin (23/11) membenarkan status pengaktifan kampus yang berada di Jalan Manunggal tersebut.
”Alhamdulillah, pertanggal 23 November 2015 hari ini Unirow kembali aktif,” ujar Miftahul Munir melalui ponselnya.
Menurutnya, aktifnya kembali kampus ini setelah melalui beberapa proses. Sebelumnya juga Unirow menjalani masa pembinaan dari Kopertis ataupun Dikti. Selain itu, juga melakukan penambahan dosen karena sebagai pemicu masalah Unirow adalah rasio dosen dengan mahasiswa tidak berimbang.
”Tahap pembinaan dari Dikti dan Kopertis sendiri dimulai 17 November sampai 22 November kemarin, baru hari ini (23 November) kampus kembali diaktifkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unirow, Rizal mengatakan, kabar aktifnya Unirow tersebut membuat gembira semua civitas akademika. Hanya saja, mahasiswa akan tetap meminta komitmen bersama untuk perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan yang ada didalamnya.
”Ini merupakan kabar baik dan berkat kerjasama bersama (mahasiswa dan rektorat), tapi sebagai mahasiswa kita akan tetap mengawal agar ini diikuti dengan perbaikan mutu pendidikan,” tandasnya.
Unirow sempat dibelit dengan berbagai masalah, sehingga berujung dengan sangsi penonaktifan dari pemerintah. Masalah yang membelit Unirow antara lain rasio dosen dengan mahasiswa tidak berimbang, lulusan Unirow yang tidak memenuhi SKS, dan berbagai permasalahan lainnya. Sehingga, permasalahan itu sampai digantinya Rektor Unirow Hadi Tugur dengan Supriana Dian Nurjahyani. (duc)