Kotatuban.com – Wakil Bupati Tuban Riyadi, SH. melakukan kegiatan sambang deso dengan peninjauan ke beberapa tempat wisata, diantaranya Sendang Asmoro Desa Ngino dan Wana Wisata Edukasi Kalipang Dusun Selang Desa Jadi Kecamatan Semanding serta Wisata Alam Kedungsemurup, Dusun Becok, Desa Tegalrejo Kecamatan Merakurak, Rabu (18/8/21).
Wabup Riyadi menjelaskan, kegiatan ini mendukung program pemberdayaan satu desa satu unggulan, “Mbangun Deso Noto Kutho”. Melihat beberapa desa yang memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan untuk menjadi unggulan.
Berkaitan dengan beberapa wahana wisata yang tutup akibat pemberlakuan PPKM Darurat maupun PPKM Level, Wabup terus mengimbau agar seluruh masyarakat menaati aturan tersebut. Ini penting, sebab berlangsungnya kebijakan PPKM sangat tergantung kepada masyarakat itu sendiri. Untuk itu, disiplin protokol kesehatan menjadi hal penting. Selain itu, adanya PPKM harus dimanfaatkan untuk memperbaiki fasilitas yang disediakan.
“Sambil menunggu PPKM berakhir, pengelola dalam hal ini Pemdes bisa melakukan perbaikan atau mempercantik tempat wisatanya. Sehingga, nantinya kalau PPKM berakhir, mereka akan siap menyambut para pengunjung,” jelas Wabup asal Rengel tersebut.
Lebih lanjut, Kang Riyadi berharap, seluruh Pemdes bisa bersinergi dengan semua pihak, juga berkolaborasi dengan Pemkab Tuban melalui Disparbudpora. Ini penting, agar pemahaman dan inovasi baru mengenai konsep wisata muncul dengan baik. “Bisa melakukan sinergi dengan praktisi atau akademisi. Pemkab pun juga akan sangat mendukung. Kolaborasi yang baik akan memunculkan gagasan baru,” terangnya.
Kang Riyadi juga menegaskan, jika kemajuan wisata nantinya akan memiliki efek domino pada kesejahteraan masyarakat hingga pada peningkatan PDRB Kabupaten Tuban. “Sektor wisata itu memiliki multiplier effect terhadap ekonomi yang tingggi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Selo Mustiko, Arrohim, mengatakan bahwa wisata Alam Kedungsemurup memiliki potensi yang sangat bagus. Pasalnya, pemandangan alam yang ada cukup eksotis.
“Kedungsemurup memiliki tebing-tebing yang cukup bagus, dan sangat menarik untuk foto-foto,” terangnya.
Namun sayang, lanjut Arrohim mengatakan, kelompok yang dia pimpin belum bisa maksimal dalam pengelolaan wisata alam tersebut. Karena sampai saat ini belum ada dukungan yang nyata dari Pemerintah Desa (Pemdes) maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
“Kita terbatas dengan anggaran sehingga belum bisa maksimal dalam pengelolaan wisata Kedungsemurup. Semoga kedepan baik Pemdes maupun Pemkab bisa lebih memperhatikan wisata alam ini. Sehingga mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (duc)