kotatuban.com – Sejumlah warga Dusun Blimbing, Desa Banjararum, Kecamatan Rengel, mengancam membakar peralatan penambangan pasir yang berada lokasi penambangan pasir liar di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Pasalnya, warga beranggapan bahwa penambangan pasir liar inilah yang mengakibatkan jebolnya tanggul pembatas antara Sungai Bengawan Solo dengan desa mereka.
Penambangan pasir liar yang berada diwilayah Bojonegoro tersebut telah beberapa tahun beroprasi. Sedangkan, penambangan pasir dengan cara disedot dengan mesin disel tersebut tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Sehingga, tanggul pembatas Bengawan Solo dengan Desa Banjararum lama kelamaan terjadi abrasi.
”Tambang pasir itukan menggunakan pipa panjang, sehingga nyedotnya sampai kesini. Jarak antara Kanor Bojonegoro dengan Banjararum kan cuma sekitar 50an meter saja, melintas bengawan itu saja. Pasirnya dari bawah disedot terus dan inilah yang mengakibatkan jebolnya tanggul,” jelas Suyadi (64), Ketua RT Dusun Blimbing, Desa Banjararum kepada kotatuban.com, Kamis (2/1).
Menurutnya, warga Desa Banjararum telah beberapa kali memberikan peringatan kepada penambang tersebut. Namun, penambang-penambang pasir tersebut tidak mengindahkannya. Bahkan, warga mengancam akan membakar peralatan tambang pasir tersebut jika penambang tersebut masih nekat beroperasi. ”Kemarin saya sudah mendatangi lokasi penyedotan tambang pasir itu dan sudah saya minta untuk berhenti. Kalau tidak berhenti akan kami bakar, karena ini sudah meresahkan bagi masyarakat disini,” tandasnya.
Lebih lanjut Suyadi mengatakan, jebolnya tanggul yang ada di desa mereka, salah satunya diakibatkan oleh penambangan pasir secara liar tersebut. Selain itu, penambang juga tidak memperhatikan dampak lingkungan yang akan terjadi. ”Jika tanggul Bengawan Solo ini jebol kita juga yang susah. Karena rumah warga hanya berjarak beberapa meter saja dari Bengawan Solo pasti akan kebanjiran,” pungkasnya. (duc)