oleh

Warga Ring 1 Holcim Persoalkan Rekrutmen Naker

kotatuban.com – Belasan warga ring 1 PT Holcim Indonesia Tbk- Tuban Plant melakukan aksi demonstrasi di pabrik yang berada di Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Kamis (26/01). Aksi warga tersebut menilai bahwa selama ini perusahaan semen asal Swiss tersebut telah melanggar kesepakatan awal terkait tenaga kerja.

”Selama ini kita warga ring 1 perusahaan semen Holcim cuma kebagian debu, bising, dan polusi saja,” teriak salah satu demonstran dalam orasinya.

Koordinator aksi warga ring satu PT Holcim Amir Rahman, mengatakan pada awal berdirinya perusahaan semen tersebut telah memiliki kesepakatan dengan warga sekitar perusahaan. Bahwa, PT Holcim akan akan mempekerjakan warga lokal sebanyak 75 persen dan warga non lokal 25 persen dari total jumlah tenaga kerja yang ada.

”Buktinya apa sekarang ini warga lokal yang bekerja di Holcim tidak ada 1 persen. Justru warga non lokal yang banyak mengisi karyawan Holcim. Mana janjinya dulu itu,” ujar Amir Rahman kepada kotatuban.com.

Terpisah, Corporate Communication East Java & Bali PT Holcim Indonesia Tbk, Indriani Siswati membantah bahwa tenaga kerja lokal kurang dari 1 persen. Bahkan, saat ini di PT Holcim Pabrik Tuban ada karyawan yang berasal dari siswa-siswa Enterprise Based Vocational Education (EVE) sekitar 83 tenaga kerja.

”Karyawan yang berasal dari EVE itu semua warga lokal. Jadi tidak benar kalau karyawan Holcim yang warga lokal kurang dari satu persen,” ungkapnya.

Menurutnya, untuk saat ini jumlah karyawan PT Holcim Indonesia Pabrik Tuban ada 275 karyawan. Sedangkan, karyawan yang berasal dari lokal ada sekitar 100 orang. Belum lagi perusahaan-perusahan operatur yang membantu operasional Holcim, mayoritas tenaga kerjanya warga lokal.

”Perusahaan-perusahaan operator yang membantu operasional kita itu banyak yang dimiliki warga lokal. Sehingga, tenaga kerjanya juga banyak dari warga lokal,” pungkasnya. (duc)