oleh

Warga Ring I Holcim Blokir Jalan Masuk Pabrik

Warga minta jalan lingkungan disewa
Warga minta jalan lingkungan disewa

kotatuban.com-Puluhan warga  Desa Glondonggede, Kecamatan Tambakboyo, Tuban, blokir akses masuk pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk.  Mereka menuntut agar perusahaan tersebut menyewa jalan lingkungan milik desa yang digunakan untuk keperluan perusahaan semen milik asing itu.

Sebelumnya warga telah berkali-kali melakukan negosiasi di balai desa bersama perwakilan Holcim, namun, langkah itu belum membuahkan hasil. Akibatnya, warga melampiaskan kekesalan dengan melakukan pemblokiran jalan dengan sebatang bambu untuk menutup akses masuk menuju dan dari area pabrik, Rabu (23/4).

“Harus disewa, atau kompensasi pertahun. Secara historis jalan ini milik masyarakat yang dihibahkan. Jalan ini sebenarnya akses ke pemakaman umum selain juga akses ke Dusun Ketapang, Glondong dan Satrian. Warga menilai Holcim tidak berhak menggunakan jalan hibah masyarakat itu,” kata Kordinator Aksi, Ali Imron.

Menurut Ali, setiap diminta menyewa Holcim selalu beralasan dan tidak dapat memenuhi permintaan warga, karena jalah hibah tersebut tidak memiliki sertifikat. Holcim dianggap mengada-ada jika minta  sertifkat atas jalan tersebut. Sebab, pemerintahan desa di seluruh Indonesia tidak ada yang menertifikatkan jalan lingkungan yang sudah di hibahkan.

“Sebagai kompensasi warga sebenarnya telah mengajukan kepada pihak perusahaan untuk melakukan sewa atas jalan tersebut jika akan digunakanakses kendaraan. Namun, Holcim tidak menggubris apa yang di inginkan warga, dengan alasan lahan itu tidak ada sertifikat, itukan tidak mungkin,” terang Ali.

Jika Holcim tidak mau menyewa jalan di Desa Glondong Dede, yang diklaim milik warga tersebut, warga bertekat akan memasang portal dan membentuk perdes, kemudian mengenakan tarif bagi siapa saja yang melintas dijalan tersebut.

“Jika tidak mau nyewa terserah mau bagaimana, orang ini milik kita. Kita pasang portal juga bisa,” kata Ali.

Sementara itu, aksi puluhan warga dijaga ketat oleh aparat kepolisian Polres Tuban, dan Polsek jajaran, seperti Polsek Tambakboyo dan Polsek Kerek. Warga mengancam akan terus melakukan aksi jika tuntutan mereka belum diberikan jawaban yang memuaskan oleh pihak perusahaan. (kim)