kotatuban.com-Warga Desa Tasiharjo dan Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang tinggal di sekitar lokasi kilang minyak PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TTPI), kerap mencium bau tak sedap yang diduga berasal dari kilang perusahaan tersebut.
Seorang warga yang ditemui mengaku, bau tersebut dirasakan warga sudah cukup lama dan kadang muncul terutama disiang hari, atau saat ada angin berhembus dari kawasan kilang kearah pemukiman warga.
“Kadang baunya tiba-tiba muncul seperti bau elpiji,” ujar Agus warga Desa Remen, Rabu (13/04).
Meski begitu diakui Agus, bau gas sekarang sudah jarang dirasakan warga, dan hanya sesekali saja,” Sekarang tidak terlalu mas, kapan hari itu serng tercium,” sambung Agus.
Dikonfirmasi terkait bau gas itu, General Manager, TPPI Maspurta Agung, menjelaskan, bau yang dirasakan warga sejak sekitar satu bulan itu bukan gas murni, melainkan hasil penguapan fraksi ringan Naptha di tangki yang mudah menguap pada kondisi tertentu.
“Kebetulan ada internal floating roof yang sobek, dan bocornya sudah satu bulan lalu,” kata Masputra Agung.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, terdapat dua titik kebocoran yakni diproses area dan salah satu tangki. Saat ini kebocoran sudah ditangani, dan salahsatu pusat kebocoran juga sudah diperbaiki dan difungsikan kembali.
“Satu titik sudah selesai dipebaiki dan difungsikan kemblai, sementara satu titik lagi diproses area sudah di isolate menunggu barang tiba untuk perbaikan, atau penggantian,” paparnya.
Sejauh ini kata Masputra, bau gas yang tercium menyerupai durian busuk dan berbahaya bagi kesehatan karena konsentrasinya sangat rendah. Selain itu, bau itu berada di bawa ambang batas yang disyaratkan untuk kesehatan manusia.
“Konsentrasinya rendah dibawah 1 ppm, jauh dari paparan yang disyaratkan bagi kesehatan manusia,” katanya.
Dia berharap peralatan pengganti segera datang agar peralatan yang sedang bermasalah segera dapat digantikan. (kim)