oleh

Warga Wangluwetan Demo Tuntut Copot Bayan Tukang Selingkuh

Demo tuntut Bayan dipecat
Demo tuntut Bayan dipecat

kotatuban.com-Puluhan warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, berunjukrasa di kantor desa setempat. Warga menuntut, salah satu perangkat desa, Nasroh yang menjabat sebagai Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dicopot dari jabatanya. Nasroh yang juga dikenal sebagai Bayan desa setempat diduga berselingkuh.

Selain berunjuk rasa di kantor desa, puluhan warga yang menggunakan kendaraan bermotor serta mobil bak terbuka itu juga konvoi keliling kampung sekaligus menenteng sepanduk bertuliskan tuntutan mereka.

Menurut Huri, salah seorang pengunjukrasa, Bayan Nasroh diduga melakukan perselingkuhan dengan salah satu tetangganya yang berstatus suami orang. akibatnya rumah tagga wanita yang bersagkutan terancam goyah. mengetahui hal tersebut, warga Desa Wangluwetan, marah dan menuntut pejabat tersebut diberhentikan.

“Dia itu perusak rumah tangga orang pak, dia harus di copot dari jabatanya,” kata Huri.

Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Desa Wangluwetan, Elmi Hayati menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan apa yang menjadi tuntutan warga kepada Camat Senori. Namun sejak dikirimkan beberapa hari lalu, pihak camat belum memberikan jawaban dan kepastian terkait status Bayan Nasroh.

“Kami sudah menyampaikan surat ke camat, sesuai prosedur yang ada kami tetap akan menunggu rekomendasi dari camat bagaimana keputusanya,” terang Elmi.

Aksi unjukrasa warga yang ditemui oleh kepala desa tersebut sempat memanas saat sejumlaah perwakilan pengunjukrasa menyampaikan tuntutanya. Sebab, pihak desa tidak bisa memberikan kepastian jawaban atas tuntutan warga. Pihak desa tetap bersikukuh menunggu jawaban dari pihak Kecamatan Senori.

Ditambahkan Elmi, meski Bayan Nasroh belum ditatapkan pemecatanya, pihak desa telah mencabut seluruh wewenang Bayan yang bersangkutan di desa tersebut.

”Sementara ini, tugas dan wewenang Bayan Nasroh telah dicabut, kalau untuk lainnya kami masih menunggu rekom dari camat,” katanya.

Tidak puas dengan jawaban kepala desa, warga ahirnya membubarkan diri dan berencana melurug kantor kecamatan. Selama berkonvoi keliling kampung pengunjukrasa meminta tandatagan dari warga yang ditemui sebagai bentuk dukungan pemecatan Bayan Nasroh. (kim)