kotatuban.com-Daerah perbukitan kapur di Tuban merupakan daerah yang paling banyak dilanda kekeringan di musim kemarau tahun ini. Tidak hanya lahan pertanian saja yang dilanda kekeringan, bahkan, sebagian dari daerah perbukitan kapur itu sudah mulai kekurangan air bersih.
Data yang diterima kotatuban.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, cakupan wilayah kering telah mencakup 6 kecamatan, dari total 7 kecamatan yang masulk dalam peta wilayah rawan krisis air bersih.
“Selain terus meluas, rupanya desa yang ada di enam kecamatan tersebut rata-rata adalah wilayah perbukitan kapur,” ujar Kepala BPBD kabupaaten Tuban, Joko Ludiono.
Joko menyebutkan, dari enam kecamatan yang telah mengalami krisis air, yakni, Kecamatan Semanding, Grabagan, Parengan, Senori, Kerek dan Montong. Sementara desa-desa yang mengalami kekerigan, diantaranya, di Kecamatan Semanding mencakup Desa Prunggahan Kulon dan Sembungrejoo. Kecamatan Grabagan, Desa Grabagan, Rejeng, Banyubang, Gesikan dan Desa Ngandong. Di Kecamatan Parengan krisis air terdapat di Desa Suciharjo, Sugihwaras, Selogabus, Sendangrejo, Mojomalang, Parangbatu, Pacing dan Desa Sembung.
Selanjutnya di Kecamatan Senori, wilayah kering terdapat di Desa Sendang, Kaligede, Leran, Jatisari, Sidoharjo, Wanglu Kulon, Wanglu Wetan, Medalem, Katerbang dan Desa Rayung. Kecamatan Kerek, Desa Sidonganti, Tengger Wetan, Trantang, Padasan dan Gemulung. Sementara Kecamatan Montong yang baru masuk dan mendapat pasolak air bersih dari BPBD Tuban, yakni Desa Talangkembar, Mahindu, Bringin, Manjung, Nguluhan, dan Tanggulangin.
“Desa-desa yang kekurangan air bersih, minimal dua hari sekali mendapatkan kiriman air bersih,” terang joko.
Adapun untuk keperluan distribusi air tersebut BPBD, mengerahkan empat unit armada yang beroperasi setiap hari di wilayah yang membutuhkan air. Sedangkan satu unit mobil tangki disiagakan untuk memberikan dukungan jika terjadi kendala pengiriman pada empat kendaraan lainya.
“Empat yang aktif beroperasi, yang satu memang sengaja kami siagakan untuk mendukung jika ada kendala teknis pada empat kendaraan lain saat pengiriman berlangsung,”pungkas Joko. (kim)