kotatuban.com – Masyarakat Desa Remen, Kecamatan Jenu diminta untuk “legowo” jika tanahnya akan dibeli oleh Pertamina untuk pendirian kilang minyak kerjasama antara Pertamina dengan perusahaan minyak Rosnef asal Rusia.
Pasalnya, kilang minyak tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Administrasi dan Pemerintahan Pemprov Jatim, Anom Surahno, pada Sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan proyek strategis nasional kilang minyak kepada masyarakat Desa Remen, Kecamatan Jenu, di gedung KSPKP, Sabtu (03/02).
”Saya minta kerelaannya, masyarakat Desa Remen untuk legowo tanahnya digunakan proyek strategis nasional. Tanah itu sama negara tidak diminta secara cuma-cuma, tapi ada mekanismenya,” ujar, Anom Surahno dihadapan puluhan warga Desa Remen.
Menurutnya, acara ini hanya memberikan informasi kepada masyarakat saja. Nantinya masih ada tahapan kegiatan lainnya seperti konsultasi publik. Dalam konsultasi publik tersebut masyarakat akan ditanya boleh tidak lahannya dibebaskan untuk pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
”Jika masyarakat menolak lahannya digunakan untuk proyek itu ada mekanismenya sendiri. Tapi tahapan pembebasan lahan ini masih panjang,” ungkapnya.
Menurutnya, jika kilang minyak tersebut nantinya berdiri di Tuban akan membawa multiyer efek. Selain pada proyek pembangunan akan menyerap sekitar 40 ribu tenaga kerja, nanti disekeliling kilang minyak itu pasti perekonomiannya akan tumbuh.
Sementara itu, Agung Nugroho salah satu warga mengungkapkan bahwa semua warga menolak pembebasan tanah yang akan dilakukan Pertamina, dengan alasan apapun. ”Masyarakat tidak ada yang akan menjual lahannya dengan harga berapapun. Juga tidak tidak mau dipindah dari tempat tinggalnya,” pungkas Agung. (duc)