Mendulang Rupiah di Bisnis Stiker Kendaraan

Candra tengah melayani pelanggan
Candra tengah melayani pelanggan

kotatuban.com-Bagi sebagian pemilik kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat, belum lemgkap rasanya jika kendaraan kesayanganya belum dipasang stiker untuk mempercantik penampilan.

Hal itulah yang akhirnya dimanfaatkan sejumlah warga dengan kreatifitas tinggi menjadi peluang bisnis penjualan sekaligus pemasangan stiker untuk kendaraan bermotor.

Sebut saja Candra, (25) warga Krangsari, Kota Tuban, sejak Pagi pria dengan satu anak ini sudah membuka lapak daganganya dengan memanfaatkan dinding di pinggir Jalan Diponegoro, Tuban, untuk memajang stiker daganganya.

Candra, atau yang akrap disapa oleh pelangganya Sule ini mulai berdagang sejak pukul 09.00 hingga jam 22.00. Dengan peralatan cukuip sederhana, sebuah korek api dan cuter (alat pemotong kecil),  Candra cukup piawai memasang stiker untuk berbagai keperluan di kendaraan baik motor maupun mobil.

“Alatnya ya korek api sama pisau mas, korek itu untuk pemanas agar stiker yang dipasang bisa menyesuaikan lekukan yang ada di kendaraan,” terang Candra, sambil mengerjakan pemasangan stiker milik seorang pelanggan.

Selain korek api, Candra biasanya menggunakan hair drayer (pengering rambut), alat itu biasanya digunakan untuk memasang sriker pelapis di dasboard mobil.

” Jarang mengunakan hair drayer, paling untuk mobil di dasboarnya,” sambung Candra.

Pria yang sudah hampir 4 tahun menggeluti usaha penjualan dan pemasangan stiker kendaraan ini mengaku, hal paling sulit saat memasang stiker adalah pemasangan stiker pada kendaraan yang banyak memiliki lekukan dan sudut. Sebab stiker harus disesuaikan untuk mendapatkan hasil yang sempurna di kendaraan pelanggan.

“Yang sulit itu kalau memasang di kendaraan yang banyak lekukanya, seperti motor matik model sekarang itu. Kalau mobil malah mudah soalnya rata tidak banyak lekukan,” katanya.

Untuk tarif pemasangan stiker, Candra tidak mematok harga terlalu mahal, satu kendaraan bermotor  roda dua full bodi, paling mahal dihargai Rp125.000 hingga Rp130.000, untuk bahan sriker transparan. Sedangkan untuk bahan metalik harganya bisa sampai Rp250.000, tergantung tingkat kesulitan pemasangan stikernya. Harga itu sudah termasuk pembelian stiker antara 60 cm hingga 100cm, memyesuaikan kebutuhan kendaraan.

“Tidak pasti lebar stikernya, menyesuaikan luas kendaaraan,” imbuhnya.

Dalam sehari, Candra mampu mengumpulkan omset hingga Rp250.000 saat pelanggan sedang ramai, jika sedang sepi paling banyak dia mendapat omset Rp100.000, dengan penghasilan bersih antara Rp50 ribu hingga Rp80.000. “Kalau full bodi tidak mesti ada, paling sering menambahkan asesoris strip dan garis di felg kendaraan saja,” pungkasnya. (kim)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.