RPS Gelar Sekolah Jurnalistik di STITMA

Antusiasme peserta saat deskusi jurnalistik
Antusiasme peserta saat deskusi jurnalistik

kotatuban.com– Ronggolawe Press Solidarity (RPS) bekerjasama dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Makdum Ibrahim (STITMA) mengadakan sekolah jurnalistik, di gedung STITMA Tuban, Minggu (9/3).

Ketua RPS, Khoirul Huda dalam sambutannya mengungkapkan, motif kerjasama dengan mahasiswa tersebut adalah untuk mencetak generasi jurnalis yang berpengalaman. Oleh sebab itu, kegiatan yang mengusung tema “Genggam Dunia Dengan Pena” tersebut sepenuhnya berisi tentang pengetahuan dasar jurnalistik. Untuk  menujang kegiatan tersebut RPS menghadirkan beberapa narasumber yang berpengalaman dibidangnya.

‘’Setiap materi disampaikan oleh narasumber yang berkompeten dibidangnya,’’ ujar wartawan salah satu koran harian tersebut.

Menurutnya, terkait dengan manfaat junurnalistik itu sendiri, salah satunya utuk mengasah kepekaan terhadap masalah sosial. Sehingga, lewat pelatihan jurnalistik ini para mahasiswa lebih tanggap terhadap kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat. ‘’Jadi mahasiswa yang tergabung dalam LPM ini dapat menyikapi kondisi sosial selain dengan aksi juga bisa lewat tulisan,’’ tandasnya.

Sementara itu, Penasehat LPM STITMA, Jamal Ghofir dalam sambutannya mengungkapkan, pelatihan jurnalistik ini sangat baik sebagai suatu wahana bagi kemajuan mahasiswa didalam pengetahuan jurnalistik. Selain itu, mahasiswa juga harus belajar bagaimana cara mencari data yang obyektif dan informasi yang baik, kemudian disampaikan kepada masyarakat.

‘’Untuk menjadi wartawan itu harus melalui tahapan-tahapan, salah satunya melalui pelatihan seperti ini. Sehingga kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik, karena anda semua yang tergabung dalam LPM ini dapat belajar secara langsung kepada ahlinya,’’ ujar Jamal Ghofir.

.Lebih lanjut Jamal mengatakan, dari pelatihan ini diharapkan dapat terjalin hubungan erat  antara mahasiswa STITMA dengan para wartawan. Selain itu, para mahasiswa tidak segan-segan untuk bertanya kepada wartawan bila ada materi yang belum dipahami saat pelatihan ini.

‘’Jika di pelatihan ini dirasa masih kurang, saya rasa para wartawan juga tidak keberatan bila mahasiswa berdiskusi tentang jurnalistik di balai wartawan,’’ pungkasnya. (naskah kiriman kelompok 1, peserta pelatihan jurnalistik mahasiswa STITMA)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.